Taman Cokelat Willy Wonka Ada di Dunia Nyata
JAKARTA, iNews.id - Bagi pencinta cokelat, tentu tak asing dengan tokoh Willy Wonka. Willy Wonka adalah tokoh fiksi cokelat paling terkenal di dunia. Ternyata, ada seseorang yang membuat mimpi-mimpi tersebut hidup di dunia nyata. Dia adalah Milton Hershey.
Hershey mengubah komunitas peternakan sapi perah kecil di Pennsylvania menjadi kota penghasil cokelat. Hershey sangat ingin para karyawannya senang hidup di kota kecil yang tumbuh subur, sehingga pada 1907 dia membangun Hersheypark, taman hiburan seluas 121 acre.
Seiring dengan berkembang bisnis cokelatnya, taman juga semakin dikenal dan dibuka untuk umum. Ada banyak wisatawan datang dari berbagai negara. Orang-orang dari seluruh dunia datang melihat di mana bar Hershey, Twizzlers, Reese’s, dan Almond Joy dibuat.
Di taman tersebut, Anda dapat melihat proses pembuatan cokelat. Cokelat dan permen ada di mana-mana, seperti di gerai makanan dan toko oleh-oleh. Di sana juga terdapat 70 wahana termasuk 20 wahana anak-anak, dan 14 roller coaster yang mendebarkan.
Selain itu, Taman ini juga dilengkapi berbagai fasilitas, seperti taman. Setelah lelah bermain dan ingin beristirahat, Anda dapat mengunjungi Hershey Gardens. Taman yang dibangun pada 1937 ini memiliki 275 jenis bunga mawar yang berbeda. Lalu Jika ingin menginap, ada Hotel Hershey yang nyaman dan indah. Hotel memiliki pemandangan indah dengan pohon-pohon palem, air mancur, balkon melengkung dan langit-langit biru. Anda juga bisa menikmati spa dengan cokelat seperti mandi kakao, lulur gula cokelat dan pijatan cokelat.
The Hershey Company membuka pasar cokelat pada 1905. Sebelum dia datang, cokelat susu adalah produk mewah yang dibuat di Swiss dan diimpor ke Amerika. Lalu setelah munculnya Hershey, dia mampu membuat cokelat yang dapat diakses oleh semua orang, bukan hanya orang kaya.
Ketika bisnis berkembang, begitu juga impian Hershey. Dia ingin perusahaannya memberi dampak tidak hanya secara nasional tetapi juga lokal. Dia kemudian membangun perumahan untuk karyawannya, sekolah untuk anak yatim, taman untuk anak-anak, dan bahkan gereja untuk ibadah Minggu. Demikian dikutip melalui Independent, Minggu (6/5/2018).
Editor: Vien Dimyati