Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Influenza A Subtipe H3N2 Sudah Masuk ke Indonesia, Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Terungkap, Ini Saran Dokter saat Daging Sapi yang Akan Dikonsumsi Tertular Virus Lumpy Skin

Rabu, 09 Maret 2022 - 20:35:00 WIB
Terungkap, Ini Saran Dokter saat Daging Sapi yang Akan Dikonsumsi Tertular Virus Lumpy Skin
Saran dokter terkait daging sapi yang terkontaminasi Lumpy Skin Disease (Foto: Delish)
Advertisement . Scroll to see content

Dokter Hewan drh Aisyah Purnomosari menjelaskan, memakan daging sapi yang terduga LSD tidak masalah, alias tidak menyebabkan masalah kesehatan pada manusia.

"Virus yang ada di daging sapi akan inaktif atau mati pada pemanasan suhu 65 derajat celcius selama 30 menit," kata drh Ais, Selasa (8/3/2022).

Jadi, dengan memasak daging yang tepat dan dengan api panas, dipastikan virus dalam daging sapi yang terkontaminasi LSD akan mati.

Namun, dijelaskan Dokter Hewan drh Laras Weningtyas, daging sapi yang terkontaminasi LSD sangat tak layak dimakan dan karena itu tidak disarankan dikonsumsi masyarakat.

"Makan daging sapi yang terpapar LSD tidak menimbulkan efek samping pada manusia ataupun virus akan masuk ke tubuh manusia. Tapi, sebaiknya tidak konsumsi daging sapi yang sakit, termasuk penyakit LSD ini," saran drh Laras.

Meski tak berbahaya jika diolah dengan suhu panas, tapi konsumsi daging sapi tidak sehat bukan sesuatu yang layak dicoba. Karena itu, diharapkan juga untuk para penjual daging untuk tidak menjual daging dari sapi yang sakit.

Untuk masyarakat, perlu diketahui juga, pada daging sapi yang terpapar virus lumpy skin, tidak ada gejala yang terlihat pada daging. Ini mesti menjadi perhatian bersama agar tidak asal membeli daging sapi dan untuk penjual diharapkan sekali untuk tidak menjual daging sapi yang terinfeksi lumpy skin.

"Gejala klinis yang terlihat pada sapi atau kerbau yang terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease hanya terlihat adanya nodul-nodul pada kulit di area tubuhnya. Kemudian, jika hewan yang terinfeksi virus tersebut disembelih, maka akan terlihat juga adanya lesio nekrosa pada bagian saluran pencernaan dan saluran pernafasannya. Kalau pada daging tidak akan terlihat gejala apa-apa," kata drh Laras.

Dokter hewan Ais menambahkan sedikit bahwa penting bagi masyarakat agar berhati-hati membeli daging. "Sebaiknya membeli daging yang pemotongannya dilakukan di rumah potong hewan yang mana dalam pemotongannya diawasi dokter hewan," saran drh Ais.

Ini menjadi penting, karena dengan adanya pengawasan dokter hewan, dipastikan daging yang siap diedarkan dan dikonsumsi adalah daging yang sehat dan layak dikonsumsi.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut