Terungkap, Ternyata Ini Manfaat Makan Papeda bagi Kesehatan
JAKARTA, iNews.id - Papeda merupakan salah satu makanan khas Papua yang hari ini muncul di Google Doodle. Papeda telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) asal Indonesia oleh UNESCO sejak 20 Oktober 2015.
Makanan daerah itu ternyata kaya akan manfaat, salah satunya dipercaya mampu mencegah kanker usus. "Mengonsumsi papeda secara reguler dianggap bisa mencegah kanker usus, meningkatkan imunitas tubuh, dan membersihkan paru-paru," tulis laporan West Papua Diary, dikutip pada Jumat (20/10/2023).
Apakah pernyataan itu valid secara medis?
Menurut Ahli Kesehatan dr Dicky Budiman, benar papeda dapat memberi manfaat bagi kesehatan, termasuk bisa mencegah kanker usus. Ada tapinya, ya. "Apakah papeda dapat menurunkan risiko kanker usus? Iya (bisa), tapi, ini secara tidak langsung," katanya saat dihubungi.
Papeda yang berbahan dasar sagu, kata dr Dicky, mengandung senyawa yang disebut polifenol yang antara lain tanin atau flavonoid yang mana itu sifatnya antioksidan. "Antioksidan sendiri memiliki manfaat meningkatkan imunitas, menurunkan inflamasi, dan juga menurunkan risiko kardiovaskular," kata dr Dicky.
"Di sagu juga terkandung butirat yang mana butirat itu memiliki manfaat menjaga flora sehat atau bakteri baik di usus. Bakteri itu diperlukan untuk menjamin usus berfungsi secara sehat dan baik," kata dia.
"Karena sagu mengandung butirat, usus jadi ter-maintenance dengan baik dan akhirnya itu meningkatkan imunitas tubuh," ujar dr Dicky.
Karena mampu meningkatkan imunitas tubuh, saluran cerna pun akan terjaga. Ya, ada kaitan erat antara imunitas kuat dengan kondisi usus yang sehat.
Dokter Dicky mengatakan, karena kondisi usus terjaga dengan baik karena konsumsi sagu, itu secara tidak langsung mengurangi risiko kanker usus. "Ingat ya, ini gak berdiri sendiri. Artinya, gak hanya karena makan papeda seseorang secara otomatis terhindar dari kanker," katanya.
"Karena, jika bicara soal risiko kanker itu juga terkait dengan perilaku atau pola hidup secara keseluruhan. Artinya, berolahraga, konsumsi makanan yang sehat, dan pola hidup sehat lainnya akan berperan juga," ujar dr Dicky.
Artinya, kata dia, kalau sudah rutin makan papeda, tapi masih jajan makanan instan seperti sosis atau nugget, atau minum alkohol, dan gemar makan makanan yang dibakar, ya, risiko kanker tetap ada. "Jadi, seperti apa pola makan dan aktivitas sehari-hari, itu berkorelasi dan berkontribusi terhadap risiko kanker. Gak bisa dilihat hanya dari satu aspek," kata dia.
Editor: Vien Dimyati