Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Li Lian Park Hyatt Hadirkan Kuliner Khas Kanton Menggugah Selera, Wajib Dicoba!
Advertisement . Scroll to see content

Viral Tren Makanan Hahu Hoheng, Dokter Ungkap Dampak Kesehatannya 

Senin, 25 Desember 2023 - 21:10:00 WIB
Viral Tren Makanan Hahu Hoheng, Dokter Ungkap Dampak Kesehatannya 
Viral tren hahu hoheng (Foto: TikTok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini, tren makanan hahu hoheng viral di kalangan pencinta kuliner. Tidak sedikit dari mereka yang meniru tren tersebut dan mengunggah ke sosial media. 

Hahu hoheng merupakan makanan tahu putih goreng yang dicocol pada bubuk cabai pedas. Dalam keadaan panas, tahu langsung disantap bersama cabai bubuk.

Menyikapi hal tersebut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterologi dan Hepatologi, Ari Fahrial Syam menjelaskan, jika seseorang mengonsumsi makanan panas secara langsung akan berdampak kepada kesehatan tubuhnya.

"Tentu saja ini tindakan yang cukup berisiko mengingat makanan itu dikonsumsi ketika masih panas dan akan menyebabkan iritasi seperti sariawan di mulut. Apalagi itu kan ditambah bumbu cabai,” kata Prof Ari, dikutip Senin (25/12/2023).

Berawal dari tren yang dilakukan oleh warga China, menurut Prof Ari pada bagian mulut seseorang yang mengonsumsinya tidak menutup kemungkinan akan terjadi cedera pada bagian dinding rongga mulut.

Untuk itu, jika seseorang ingin mengikuti suatu tren ada baiknya agar lebih berhati-hati, terlebih jika hal itu dapat menimbulkan dampak kesehatan ke depannya.

“Terus terang ini harus hati-hati. Karena bisa saja menimbulkan masalah kesehatan, secara umum kita tahu ketika mengonsumsi (makanan) yang terlalu panas bisa menyebabkan cedera pada dinding dalam rongga mulut kita, sehingga bisa menyebabkan sariawan," kata dia.

Meskipun memang pada kejadian ini timbul kanker kemungkinan kecil, tetapi Prof Ari menyarankan agar masyarakat tidak langsung mengikuti tren yang ada. Sebab, jika kondisi itu bisa meradang maka berakibat seseorang mengalami kesusahan untuk makan dan itu berpengaruh terhadap asupan yang dikonsumsinya.

“Tentu ini artinya apa yang dipertontonkan di TikTok itu jangan diikuti, karena berisiko untuk kesehatan,” tuturnya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut