Yuk Ketahui Apa Saja Jenis Pemanis Buatan Dalam Minuman Kekinian, Amankah?
1. Sukralosa
Apabila sering mengonsumsi minuman kemasan, seperti soda dan jus, Anda mungkin sering menemukan kandungan sukralosa. Sukralosa kerap menjadi pemanis buatan yang umum dicampurkan dalam makanan maupun minuman olahan pabrik. Konsumsi harian sukralosa yang ideal adalah sebanyak 5 mg/kg berat badan. Sukralosa merupakan pemanis yang sangat kuat, yakni sekitar 400-700 lebih manis dibandingkan gula pasir. Pemanis ini juga tak memiliki aftertaste pahit seperti pemanis-pemanis lainnya
2. Sakarin
Pemanis buatan ini sangat sering digunakan sebagai bahan pengganti gula dalam beragam jenis permen, minuman ringan, hingga makanan penutup. Sakarin tidak memengaruhi kalori atau karbohidrat dalam tubuh, karena tubuh tidak dapat mencernanya. Beberapa penelitian menyatakan, sakarin dapat digunakan sebagai pengganti gula biasa untuk mendukung turunnya berat badan karena dapat mengurangi asupan kalori.
Meski begitu, sakarin ternyata berbahaya bagi kesehatan. Sejumlah penelitian menyatakan, konsumsi sakarin dapat menimbulkan perubahan mikrobioma pada usus dan juga mengurangi jumlah bakteri baik pada usus yang memegang peran sentral dalam berbagai hal, mulai dari fungsi imunitas pada tubuh sampai kesehatan pencernaan. Hal ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, radang usus, hingga kanker kolorektal meskipun masih diperlukan penelitian lanjutan untuk membuktikannya.
3. Acesulfame potassium
Pemanis buatan satu ini sangat stabil dalam temperatur tinggi dan mudah larut, sehingga kerap dipakai dalam banyak produk makanan maupun minuman. Batasan konsumsi harian yang disarankan untuk acesulfame potassium adalah 15 mg/kg berat badan.