Hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan kredit yang lebih tinggi, terutama ditopang oleh permintaan masyarakat kelas menengah yang beranjak pulih.
"Transaksi digital diperkirakan terus tumbuh bahkan lebih pesat dari tahun sebelumnya. BBCA juga akan tetap menjaga langkah inisiatif ESG bahkan lebih baik dari tahun sebelumnya." jelas Vera.
Direktur Keuangan & Strategi PT Bank Syariah Indonesia Tbk Ade Cahyo Nugroho memaparkan bahwa bank syariah telah berkembang semakin baik. Saat ini, BRIS telah menjadi salah satu bank syariah terdepan dengan profil nasional yang kuat. Ade meyakini, BRIS dapat menjadi alternatif solusi bagi masyarakat Indonesia terutama terkait dengan sistem perbankan di Indonesia.
“Aset kami saat ini sebesar Rp265 triliun dan menempatkan BSI sebagai bank peringkat ke 7 di Indonesia. Kami juga memiliki lebih dari 1.200 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan basis nasabah mencapai lebih dari 16 juta nasabah. Kami berharap BRIS dapat menjadi Top 10 Global Sharia Bank pada tahun 2025, terutama dengan adanya potensi masyarakat Indonesia yang didominasi oleh pemeluk agama Islam,” tutur Ade.
VP Investor Relations PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Yudha Pradipta mengutarakan bahwa menguatnya harga komoditas beberapa waktu terakhir, semakin memperkuat berlanjutnya momentum pemulihan pertumbuhan ekonomi nasional. Maka BNI memperkirakan kredit dapat tumbuh high single digit di tahun ini, lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 5,3 persen.