“Pada tahun 2022, mengoptimalkan keunggulan kompetitif dalam hal biaya dana (cost of fund) yang efisien, BBNI menargetkan untuk melakukan ekspansi bisnis yang lebih agresif kepada pelaku industri utama di sektor-sektor ekonomi unggulan. Selain itu, kami juga berencana untuk mengakuisisi Bank Mayora untuk ditransformasi menjadi bank digital kami. Dengan demikian, kami akan memiliki proposisi digital yang semakin lengkap untuk ditawarkan kepada nasabah,” kata Yudha.
Chief Strategy Officer PT Erajaya Swasembada Tbk Jeremy Sim menjelaskan, ERAA berhasil meraih penghargaan dengan kategori Top 100 Companies in Indonesia pada tahun 2021 menurut Fortune Indonesia dan Top 50 Companies in Indonesia pada tahun 2021 oleh Forbes Indonesia. Pencapaian ini berhasil membuat ERAA menjadi retailer dan distributor untuk telepon genggam dan bisnis telekomunikasi yang terdepan di Indonesia.
“Kami akan mengembangkan ekspansi bisnis pada bidang lain seperti lifestyle, kesehatan dan makanan serta minuman. Kami berhasil meraih sales per 9M21, net sales hingga mencapai Rp31,2 triliun, net profit Rp719,2 miliar dengan total aset mencapai Rp11,1 triliun,” ungkap Jeremy.
Sedangkan Chief Financial Officer PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Leonard mengungkapkan SIDO telah menunjukkan performa yang sangat baik dalam 4 tahun terakhir. Bukan hanya itu, selama masa pandemi COVID-19 ini, salah satu produk andalan SIDO yaitu Tolak Angin masih tetap berkembang di pasar sekali pun terdapat berbagai kebijakan mobilitas dari pemerintah.
“SIDO memiliki strategi pengembangan di tahun 2022, di antaranya adalah peluncuran sejumlah produk baru serta target baru untuk bisnis internasional. Kami menargetkan 5-7 persen consolidated sales akan berasal dari bisnis internasional. Kami akan terus mempertahankan performa yang baik ini di masa yang akan datang,” tutup Leonard.