Untuk diketahui, kedua investor ini akan membangun hunian ASN di wilayah yang berbeda. Konsorsium Triniti membangun di wilayah West Residence WP1A-1 dan Nindya membangun di wilayah West Government WP1A-1.
Konsorsium Triniti dan Nindya Karya merupakan investor keempat dan kelima yang telah mendapat surat izin prakarsa. Tiga investor sebelumnya yang mendapatkan SIPP adalah PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon), Konsorsium Nusantara (RBN CCFG) dan Korean Land and Housing Corporation (KLHC). Para investor tersebut ditargetkan menuntaskan pekerjaannya pada 2024.
Bambang menjelaskan, kebutuhan hunian ASN sangat banyak, yakni untuk dapat menampung 16.990 ASN di tahun 2024 dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Oleh karena itu, peluang investasi di hunian ASN masih sangat terbuka.