JAKARTA, iNews.id - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk mengalami penurunan kinerja pada tahun lalu. Laba bersih yang dihasilkan tercatat Rp702 miliar, turun cukup signifikan dibanding tahun 2017 yang mencapai Rp2,3 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah diaudit, turunnya laba tersebut karena beban pajak penghasilan (Pph) dimasukkan dalam laporan laba rugi. Pada 2017, perusahaan memperoleh manfaat PPh hingga Rp1,43 triliun.
Tower Bersama mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,33 persen menjadi Rp4,32 triliun. Namun, biaya operasional perusahaan juga ikut meningkat, seperti beban pokok pendapatan, beban operasi, dan beban keuangan.
CEO Tower Bersama, Hardi Wijaya Liong mengatakan, pertumbuhan organik perusahaan pada tahun lalu masih cukup baik. Hingga akhir tahun lalu, Tower Bersama memiliki 25.518 penyewaan dan 15.091 site telekomunikasi.
"Selain pertumbuhan organik kami yang kuat, kami juga mengambil alih dua perusahaan menara yang tercatat di BEI, yaitu PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk," kata Hardi, dikutip Sabtu (30/3/2019).