Lalu juga, mengevaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai upaya mitigasi risiko yang merugikan keuangan negara.
"Mengevaluasi strategi reindustrialisasi mencakup hilirisasi dan investasi yang menekankan pada padat modal dan sumber daya mineral telah merugikan kesejahteraan rakyat, keuangan negara dan merusak lingkungan," ujarnya.
Catatan selanjutnya adalah mereformasi pengelolaan fiskal termasuk manajemen utang untuk menjamin keberlanjutan fiskal untuk menaikan pendapatan negara dan mengurangi beban utang negara.
"Reformasi kebijakan ketahanan pangan termasuk food estate tidak memberikan manfaat karena kebijakan tersebut tidak melibatkan partisipasi petani. Kebijakan tersebut dinilai sarat penghamburan sumber daya APBN," tutur dia.
Berikutnya, mengingatkan pentingnya ekonomi syariah dalam konstruksi kebijakan perekonomian nasional. Adapun 29 ekonom yang hadir yaitu:
1. Agus Widarjono 
2. Didin S Damanhuri 
3. Hermanto S
4. Indra Bastian 
5. Suyanto Phd 
6. Muhammad Syafii Antonio 
7. Abdul Malik 
8. Abdul Malik Gismar 
9. Irfan Syauqi Beik 
10. Amin Subekti 
11.  Anggito Abimanyu 
12. Aries Muftie 
13. Awalil Rizky 
14. Fadhil Hasan 
15. Hendri Saparini 
16. Jilal Mardhani 
17. Rizal Taufikurahman 
18. Ninasapti Triaswati 
19. Suryani Motik 
20. Syaifulrahman 
21. Umar Juoro 
22. Yanuar Rizky 
23. Said Didu 
24. Achmad Nur Hidayat
25. Eko Listiyanto
26. Wijayanto Samirin
27. Mufidah Said Bawazier
28. Mufid Ashiddiq 
29. Bima P Santosa.