JAKARTA, iNews.id - Perusahaan e-Commerce, Amazon, mulai mengoperasikan terminal kargo di Bandara Internasional Kentucky Utara, Amerika Serikat (AS), Rabu (11/8/2021).
Pembukaan terminal kargo tersebut, menjadi tonggak utama bagi operasional Amazon Air, perusahaan kargo udara yang diluncurkan pada 2016 dan sedang berkembang dengan rute penerbangan dioperasikan oleh beberapa maskapai yang dikontrak.
Amazon Air beroperasi di lebih dari 40 bandara di seluruh AS, tetapi terminal kargo di Cincinnati, Bandara Internasional Kentucky Utara, akan berfungsi sebagai pusat jaringan kargo nasionalnya.
Ini akan memungkinkan Amazon untuk meningkatkan kemampuan pengiriman satu hari atau pada hari yang sama di lebih banyak wilayah negara AS.
Terminal Kentucky, yang hanya berjarak berkendara singkat dari Cincinnati, Ohio, telah dikembangkan selama lebih dari empat tahun, dengan biaya mencapai 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp21,562 triliun.
Pendiri dan ketua eksekutif Amazon, Jeff Bezos, memulai proyek tersebut pada 2019 dengan menggunakan front loader John Deere. Pada saat itu, Bezos mengatakan, "Terminal ini akan memungkinkan kami mengirimkan paket ke pelanggan lebih cepat. Itu masalah besar.”
Terminal kargo Amazon mencakup lahan seluas 600 hektar. Ini termasuk jalan untuk parkir pesawat, struktur parkir bertingkat dan tujuh bangunan.
Amazon juga menyertakan pusat penyortiran robot seluas 800.000 kaki, tempat paket diurutkan berdasarkan kode pos, dan digabungkan ke dalam truk sebelum dikirim.
Analis sangat menantikan peluncuran terminal kargo tersebut, karena potensinya untuk mempercepat pengiriman secara signifikan, dan membantu Amazon mengejar operator seperti UPS dan FedEx.
Sebuah laporan yang dikeluarkan musim gugur lalu oleh Institut Chaddick untuk Pengembangan Metropolitan Universitas DePaul menggambarkan terminal kargo itu sebagai pintu utama bagi upaya Amazon untuk mengembangkan serangkaian layanan pengiriman domestik yang komprehensif di seluruh AS.
Terminal itu dirancang untuk menampung kapasitas 100 pesawat Amazon Air dan menangani sekitar 200 penerbangan per hari, yang sekaligus menjadi ambisi Amazon untuk membawa lebih memperbanyak operasi kargo udara.