NEW YORK, iNews.id - Amazon.com Inc mulai melakukan pemutusahn hubungan kerja (PHK) karyawan di Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Kosta Rika pada akhir Rabu (18/1/2023) waktu setempat. Ini merupakan bagian dari rencana perusahaan memangkas 18.000 pekerjanya.
Banyak perusahaan teknologi di AS memangkas jumlah karyawan yang membengkak dan mengurangi pengeluaran untuk membalikkan ekses era pandemi dan mempersiapkan perusahaan untuk menghadapi kemungkinan resesi di masa depan.
Mengutip Reuters, Kepala Eksekutif Amazon Andy Jassy mengatakan awal bulan ini akan dilakukan PHK sekitar 6 persen dari sekitar 300.000 karyawan perusahaan, sebagian besar di divisi e-commerce dan sumber daya manusia (SDM).
Amazon memiliki lebih dari 1,5 juta karyawan termasuk pekerja gudang. Itu menjadikan Amazon sebagai perusahaan swasta terbesar kedua di Amerika setelah Walmart Inc.
Sebelumnya Jessy memberikan sinyal bahwa PHK akan meluas ke Eropa. Dia mengatakan, perencanaan tahunan menjadi lebih sulit mengingat ekonomi yang tidak menentu dan perusahaan telah merekrut dengan cepat selama beberapa tahun terakhir.
Selama berbulan-bulan Amazon bersiap untuk kemungkinan pertumbuhan yang lebih lambat karena melonjaknya inflasi, sehingga mendorong konsumen mengurangi pengeluaran.
Menurut situs pelacakan Layoffs.fyi, industri teknologi kehilangan lebih dari 150.000 pekerja pada 2022. Jumlah itu kini terus bertambah.