Rudy mengatakan, penurunan laba bersih Astra Agro murni karena persoalan harga CPO. Dia menyebut, harga CPO pada tiga bulan pertama tahun ini anjlok 20 persen dibandingkan kuartal I-2018.
"Harga jual rata-rata CPO pada kuartal pertama 2019 drop 20 persen harganya dari kuartal pertama tahun lalu, dari 674 dolar AS) per ton, drop menjadi 540 dolar AS per ton," kata Rudy.
Dia menilai, anjloknya harga CPO menekan kinerja keuangan anak usaha PT Astra International Tbk itu. Padahal, produksi CPO Astra Agro tumbuh 6,8 persen menjadi 414 ribu ton dari sebelumnya 388 ribu ton.
"Faktor utama (penurunan laba) dapat disimpulkan benar-benar karena faktor harga," ucapnya.