Pada tahun 2024 proyek tersebut dilelang ulang. Berdasarkan pengumuman BPJT Nomor:24/BPJT/L/GTCM/2024 setidaknya ada dua konsorsium yang mengikuti prakualifikasi lelang pengusahaan Jalan Tol Getaci, yaitu Konsorsium PT Trans Persada Sejahtera-PT Wiranusantara Bumi, dan Konsorsium PT Dayamulia Turangga-PT China State Construction Overseas Development Shanghai.
Meski rencana pembangunan tol telah dipangkas sekitar 33 km, upaya tersebut tidak membuahkan hasil untuk mendapatkan investor baru. Hasilnya, kedua konsorsium tersebut dinyatakan tidak lulus dalam evaluasi dokumen prakualifikasi.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, setidaknya ada lima aspek yang menjadi pertimbangan sebuah proyek masih dapat dipertahankan statusnya sebagai PSN. Seperti memenuhi perizinan dasar, konstruksi, financial close, beroperasi sebagian, dan pembebasan lahan.
Dari kelima aspek tersebut, Susi melihat proyek Tol Getaci ini masih memenuhi satu aspek, yaitu pembebasan lahan. Sebab, hal ini ditanggung pemerintah lewat berkah menyandang status PSN.
"Yang penting memenuhi lima parameter tadi. Intinya kita evaluasi bahwa ini betul-betul bisa dilanjutkan, tanda petik tidak akan mangkrak," ucap Susi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sementara itu, empat aspek lainnya akan dilimpahkan kepada kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian PUPR untuk mencari investor, melaksanakan konstruksi, merampungkan perizinan, hingga pengoperasian.
"Jadi tinggal 4 yang kita evaluasi ternyata dari Kementerian PUPR menjamin bahwa ini akan jalan semuanya," tuturnya.