Bahlil menjelaskan langkah ini menjadi bagian untuk membangun keseimbangan neraca perdagangan yang diharapkan dapat menurunkan tarif impor yang dikenakan AS terhadap Indonesia.
Sementara itu, Bahlil merinci saat ini 54 persen impor LPG Indonesia berasal dari AS dan akan ditingkatkan menjadi sekitar 80-85 persen. Sedangkan, impor minyak mentah dari AS yang saat ini hanya sekitar 4 persen akan dinaikkan menjadi lebih dari 40 persen dan berlaku juga untuk BBM.
"Detilnya nanti setelah saya melakukan pembahasan teknis dengan tim teknis dan Pertamina," pungkasnya.