"Backlog baru yang secara resmi diumumkan BPS kepada kami, mungkin belum kepada publik, bukan 9,9 juta atau 12 juta. Jumlah backlog baru adalah sekitar 15 juta," katanya.
Peningkatan jumlah backlog ini sejalan dengan pertumbuhan populasi dan keluarga baru di Indonesia. Pada awal 2025, jumlah penduduk Indonesia sekitar 290 juta jiwa, dengan jumlah keluarga baru 93,1 juta.
Berdasarkan survei BPS, jumlah orang dalam satu keluarga juga banyak yang turun dari sebelumnya lima orang, termasuk suami dan istri, menjadi tiga orang dalam satu keluarga. Dengan kata lain, satu keluarga rata-rata hanya mempunyai satu anak.
"Dugaan saya, anak-anak muda dalam usia menikah, tapi ketika menikah mereka sulit punya rumah, maka backlog meningkat," katanya.