“Jadi dulu saya basicnya itu usaha EO dan juga percetakan. Cuma dalam masa pandemi selama dua tahun, kita tahu sendiri bahwa yang namanya acara yang ramai-ramai kan enggak bisa, karena dibatasi dengan protokol kesehatan. Selama enam bulan ini saya coba riset, salah satunya adalah ekonomi pangan dan ekonomi kesehatan. Nah, ekonomi pangan ini salah satunya adalah bisnis maggot, karena maggot itu adalah pakan ternak,” kata Akbar seperti dikutip dalam kanal youtube Asumsi, Sabtu (9/10/2021).
Dia menjelaskan, maggot ini beda dengan belatung yang seperti pada umumnya. Maggot yang dia produksi berasal dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang tidak mengandung penyakit. Sehingga cocok untuk dijadikan pakan ternak, seperti ikan atau udang.
Lebih lanjut, Akbar memaparkan bahwa dalam kembangbiak maggot, lalat BSF memiliki siklus sendiri yang mau tidak mau saatnya larva lalat sudah menjadi larva dewasa harus segera dipanen agar tidak menjadi lalat lagi.
“Lalat ini punya siklus sendiri, yang mau tidak mau, dihari itu, ketika siklus ini lewat, ya akan lewat gitu aja. Dalam artiannya ketika maggot umur 15 hari sampai 18 hari tuh udah oke menjadi sumber protein. Tapi ketika sudah lewat 20 hari, itu akan menjadi pre-pupa yang akhirnya nanti akan menjadi lalat,” tutur Akbar.
Dia mengungkapkan, dalam memperluas jaringan pasar, ia mencoba untuk melakukan promosi melalui media sosial, facebook, Instagram, dan Youtube. Sehingga dari promosi tersebut banyak orang semakin mengenal dan akhirnya menambah pesanan.