Namun, bisnisnya di gerobak kecil itu tak bertahan lama karena kerap diusir diusir oleh preman maupun petugas parkir. Kejadian itu memaksanya untuk menyewa tempat kecil yang beratap agar bisnisnya tetap berjalan.
Tak lama, ada investor yang datang untuk menawarkan investasi bisnis bersama. Akhirnya Alam memberanikan diri untuk membuka bisnis dengan tempat baru yang lebih luas. Tanpa disangka pelanggan pun ramai di tempat yang baru tersebut. Sehingga membantu mendongkrak omzet hingga mencapai Rp100 juta per bulan.
"Omzet sebulan itu di tempat sekarang Rp100 jutaan. Kalau di tempat lama dulu (waktu di pinggir jalan) omzetnya itu Rp10 juta-Rp20 juta. Jadi ini naiknya lumayan tinggi, Alhamdulillah. Ini rejeki tempat juga sih soalnya kalau di tempat Lamakan kena hujan dikit itu kapasitasnya langsung berkurang separuh," ucap Alam.
Dia pun menamai restorannya dari namanya sendiri yaitu Alam. Awalnya pun iya merasa tidak percaya diri untuk menggunakan nama pribadinya ke dalam bisnisnya namun hal itu iya tampik sampai akhirnya ini memberanikan diri untuk menggunakan nama "Alam Kitchen" yang membesarkan dia sampai saat ini. Baginya, namanya itu membawa berkah.
Alam saat ini dibantu oleh 15 orang karyawan. Restorannya tersebut memiliki menu beragam, mulai dari menu lokal hingga nasi kebuli khas Timur Tengah. Sedangkan, menu paling favorit adalah Nasi Telur ala Alam Kitchen yang selalu menjadi incaran pelanggan setianya.
Dalam menjalankan bisnisnya, alam selalu menjunjung tinggi ke konsistenan rasa. Sebab hal itulah yang menjadi kunci kesuksesan bisnis nya hingga saat ini. Dia pun tidak enggan untuk menerima feedback ataupun kritikan dari konsumennya. Karena baginya feedback atau kritikan itu yang bisa membangun bisnisnya lebih baik lagi.
"Misalnya kalo ada pelanggan baru yang datang ke restoran saya pasti saya datangi mereka dan tanya pendapat mereka bagaimana masakan saya itu. Saya juga terima kalo mereka minta dibuatkan lagi karena makan ini kurang enak. Yang penting saya merasa mereka ke sini itu nyaman," kata Alam.