Krisis akibat pandemi Covid-19 terus memberikan dampak ekonomi dan sosial yang tidak proporsional pada segmen masyarakat yang paling rentan, sehingga ini memperkuat kebutuhan untuk meningkatkan akses ke peluang bagi semua.
"Kami akan melanjutkan upaya mengurangi ketidaksetaraan, menegaskan kembali komitmen kami sebelumnya untuk mendorong pertumbuhan inklusif," ujarnya.
Mereka turut menyatakan dukungannya akan Menu Opsi Kebijakan G20 demi "Meningkatkan Akses ke Peluang untuk Semua" yang dapat digunakan secara optimal untuk mendukung respon langsung terhadap pandemi Covid-19 dan bergerak menuju pemulihan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Pernyataan tersebut juga menyerukan perlindungan planet bumi dan sumber daya alam bersama untuk memiliki masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan
“Mencegah degradasi lingkungan, melestarikan, menggunakan secara berkelanjutan dan memulihkan keanekaragaman hayati, melestarikan lautan kita, mempromosikan udara bersih dan air bersih, menanggapi bencana alam dan peristiwa cuaca ekstrem, dan mengatasi perubahan iklim adalah salah satu tantangan paling mendesak di zaman kita," katanya.
Saat dunia pulih dari pandemi, mereka berkomitmen untuk melindungi planet dan membangun masa depan yang lebih ramah lingkungan dan inklusif untuk semua orang.
Diketahui, lebih dari 170 pertemuan diadakan para menteri keuangan, perdagangan dan investasi G20, kesehatan, pendidikan, energi, iklim, antikorupsi, pertanian, lingkungan, ketenagakerjaan, pariwisata, ekonomi digital, air, serta urusan luar negeri selama Kepemimpinan G20 Saudi.
Selain itu, masyarakat sipil dan kelompok bisnis diwakili oleh delapan kelompok keterlibatan, antara lain Business 20, Youth 20, Labour 20, Think 20, Civil 20, Women 20, Science 20, dan Urban 20. Mereka menutup agenda dengan mengadakan delapan KTT dan mengeluarkan delapan pernyataan akhir yang masing-masing membawa pandangan masyarakat sipil dan sektor swasta ke meja pembuatan kebijakan.