Setelah bekerja selama tiga tahun di Google, dia memutuskan mengundurkan diri pada 2017 karena telah memiliki banyak uang. Huang yang meraih gelar master dari University of Winconsin di Madison ini pun kembali ke China dan memulai usaha pertamanya, membuat situs web e-commerce bernama Ouku. Situs tersebut populer dengan cepat, dan setelah tiga tahun atau pada 2010, Huang menjual situs web tersebut.
Setelah Ouku, dia mendirikan situs web lain bernama Leqi dan sebuah studio game, Xunmeng. Selanjutnya, Huang mendirikan Pinduoduo pada September 2015. Ini menjadi usahanya yang paling sukses.
Pinduoduo adalah platform e-commerce yang memberi penggunanya penawaran untuk pembelian grup. Setahun menjalankan Pinduoduo, Huang mampu mengumpulkan investasi dari perusahaan terkemuka China, seperti Tencent, Gaochun dan Xintianyu. Ketiga perusahaan itu sendiri menginvestasikan dana senilai 110 juta dolar AS.
Pinduoduo adalah salah satu perusahaan termuda yang memberikan persaingan ketat untuk e-commerce yang berusia lebih dari satu dekade, seperti Alibaba dan JD.com.
Pada 2018, perusahaan melaporkan jumlah pengguna lebih dari 200 juta. Pada 26 Juli 2018, perusahaan go public di Nasdaq. Dana hasil IPO mencapai 1,6 miliar dolar AS, dan menjadi IPO terbesar tahun itu.
Sementara per Desember 2020, pengguna aktif tahunan PDD naik menjadi 788 juta, melebihi jumlah pengguna di pasar online Alibaba dengan 779 juta pengguna. Pada kuartal III tahun lalu, rata-rata pengguna aktif bulanan tercatat sebanyak 741,5 juta atau naik 15 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu sebanyak 643,4 juta pengguna.
Huang telah berhenti dari perannya sebagai Chief Executive Officer (CEO) PPD pada 2020 dan mengundurkan diri sebagai ketua pada Maret 2021. PDD merupakan salah satu raksasa teknologi yang telah menjanjikan keuntungan perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek filantropi di tengah kampanye Presiden Xi Jinping untuk menutup kesenjangan kekayaan China.