Menurut Erick, kinerja baik dari BUMN yang mampu berkontribusi secara signifikan terhadap pasar tak terlepas transformasi BUMN. "Secara menyeluruh, transformasi BUMN melalui lima pilar utama dan core value AKHLAK telah membuahkan hasil yang juga ditunjukkan dari peningkatan kinerja keuangan," kata dia.
Hal ini sebagaimana dapat dilihat dari pendapatan konsolidasian BUMN yang meningkat, dari Rp1.929 triliun di 2020 menjadi Rp2.292 triliun di 2021. Lalu, laba konsolidasian BUMN yang meningkat dari Rp13 Triliun pada 2020 menjadi Rp125 triliun pada 2021.
Tidak hanya itu, Transformasi BUMN pun mendapatkan apresiasi pasar. Dengan Total shareholder return emiten BUMN memberikan performa yang lebih baik. Sejumlah emiten BUMN menunjukkan pertumbuhan market cap yang cemerlang, seperti BSI, Antam, Bukit Asam, dan BRI.
"BUMN juga dapat memberikan return di atas kinerja pasar secara jangka panjang. Ke depan, untuk menopang pengembangan Ekonomi Indonesia 2045, terdapat empat sektor unggulan yang menjadi fokus kami di BUMN, yaitu: Hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA); Ekonomi Digital; Ketahanan Pangan, dan; Ekonomi Kreatif," tuturnya.
Erick berharap Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Certified Securities Analyst (CSA) Community, beserta seluruh Stakeholders dapat senantiasa produktif dan menyediakan analisis terbaik yang dapat mendorong kemajuan serta kemampuan masyarakat dalam berinvestasi.
"Apresiasi yang sebesarnya bagi CSA Awards, yang konsisten menjalankan program edukasi, sosialisasi, serta literasi investasi di pasar modal, kepada masyarakat Indonesia. Juga terima kasih atas perhatiannya terhadap kinerja dan pencapaian kinerja emiten-emiten BUMN, terutama selama masa dan pasca-mengarungi pandemi Covid-19," ujarnya.