“Saya berharap saya bisa mengatakan perusahaan sudah selesai dengan permasalahan ini, tapi kenyataannya belum. Kami masih memiliki hambatan yang signifikan, sayangnya akan lebih banyak staf yang harus dikurangi,” ujar Woods dikutip dari Reuters, Kamis (22/10/2020).
Exxon telah melampaui target pengurangan biaya operasional sebesar 1 miliar dolar AS, juga anggaran belanja modal sebesar 10 miliar dolar AS. Keadaan itu seiring dengan pandemi Covid-19 yang memangkas permintaan minyak sekitar 20 persen, sehingga memberikan dampak yang bisa merusak bisnis perusahaan.
Exxon lebih lambat dari pesaingnya untuk bereaksi terhadap penurunan harga minyak tahun ini. Perusahaan menambah pinjaman 23 miliar dolar AS untuk menopang neraca yang tertekan oleh kerugian, dan sebagian untuk pembayaran dividen tahunan sebesar 15 miliar dolar AS kepada pemegang saham.