Dengan berbagai aksi strategis yang dilakukan, kata Maryono, BTN telah menyalurkan kredit perumahan untuk lebih dari 1,61 juta unit rumah terhitung sejak ditunjuk menjadi agen Program Satu Juta Rumah hingga November 2017.
”Program Satu Juta Rumah ini adalah program pemerintah dan kami siap mendukung. Semoga BTN diberikan izin untuk dapat kembali menyalurkan FLPP mendampingi bank lain untuk mendukung program pemerintah tersebut,” ucap Maryono.
Sejak ditunjuk menjadi bank pembiayaan dalam Program Satu Juta Rumah pada 2015, BTN selalu mencatatkan realisasi penyaluran kredit perumahan lebih dari target yang ditetapkan. Misalnya pada 2015, realisasi penyaluran pinjaman perumahan BTN mencapai 110 persen dari jumlah yang dibidik atau setara 474.099 unit rumah. Begitu pula pada tahun berikutnya. Dari target sebesar 570.000 unit rumah, realisasi penyaluran kredit perumahan BTN telah mencapai 104,5 persen atau setara 595.540 unit rumah.
Sementara hingga November 2017, emiten bersandi saham BBTN ini pun telah menyalurkan kredit perumahan untuk 549.699 unit rumah. Realisasi tersebut tercatat melebihi separuh dari total realisasi seluruh agen yang saat ini terlibat dalam Program Satu Juta Rumah.
”Kami sebagai bank milik pemerintah terus berkomitmen memacu layanan dan kinerja agar semakin banyak masyarakat Indonesia bisa memiliki rumah. Dengan membuka ruang FLPP 2018, akan mempercepat dan mempermudah masyarakat Indonesia untuk memiliki hunian sendiri,” ujar Maryono.
Sementara itu, CEO Indonesia Property Watch Ali Tranhanda mengapresiasi langkah BTN membuka ruang untuk kembali menyalurkan dana FLPP pada 2018. Hal ini sebagai bentuk kepedulian Bank BTN terhadap penyediaan rumah untuk rakyat.