Pada Maret 2024, bahan makanan berkontribusi sebesar 74,44 persen terhadap Garis Kemiskinan Nasional. Beras sebagai komoditas makanan, menjadi penyumbang Garis Kemiskinan tertinggi di perkotaan, dengan kontribusi 19,35 persen, menurut BPS.
Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Sonya Mamoriska menuturkan, beras yang disalurkan pihaknya memiliki kualitas yang baik dengan butir patah kurang dari 20 persen.
"Berbagai kriteria seperti derajat pecah dan kebersihan beras, semuanya dalam kualitas prima. Hal ini sesuai dengan dua visi transformasi Perum Bulog yaitu membantu meningkatkan kesejahteraan dan menjaga kepercayaan masyarakat luas.” ujar Sonya.
Selain berkualitas, beras yang disalurkan pun juga diutamakan berasal dari penyerapan beras dalam negeri. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat dari bulan Januari sampai minggu ke-3 September, Perum Bulog telah menyerap 908.000 ton beras dalam negeri.
“Kami terus berusaha mengutamakan penyerapan hasil panen dalam negeri, baik dengan program menjemput gabah ke petani, menunggu di gudang maupun membeli beras asalan dari mitra penggilingan-penggilingan padi kecil, sehingga kami optimis bisa melampaui target pemerintah dalam hal penyerapan dalam negeri,” kata dia.