Sementara itu, dari total PMN sebesar Rp67,82 triliun yang diajukan untuk tahun depan, yang disetujui hanya Rp41,3 triliun dan cadangan investasi Rp5,7 triliun. Adapun dari total PMN Rp41,3 triliun terdiri atas PMN untuk PLN sebesar Rp10 triliun untuk pembangunan jaringan listrik dan program listrik desa, PMN untuk Hutama Karya Rp28,9 triliun untuk penugasan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Selain itu, Rp1,75 triliun untuk PT Len Industri atau Defend ID untuk pembangunan kapasitas produksi radar, pesawat, kapal dan amunisi, serta untuk Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Nasional (LPPNPI) atau AirNav Indonesia sebesar Rp659,2 miliar untuk pembaruan alat.
"Jadi kalau dibilang ini untuk BUMN rugi, tidak ada. Semua penugasan. Kalau tidak ada tugas, kami (BUMN) tidak perlu PMN ini," ucap Arya.