CHICAGO, iNews.id - Bursa derivatif terbesar dunia, CME Group (CME.O), mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 100 karyawan atau sekitar 3 persen dari total pekerja.
Reuters melaporkan, Manajemen CME Group menyatakan PHK dilakukan pada pekan ini, dan perusahaan merealokasi beberapa posisi ke teknologi baru, yang tidak memerlukan sumber daya manusia (SDM).
"Perusahaan berencana untuk merealokasi sebagian besar posisi tersebut ke peran teknologi baru yang berfokus pada cloud," kata juru bicara CME Group, dalam pengumuman melalui e-mail internal, yang dikutip Sabtu (22/7/2023).
Disebutkan, jumlah karyawan secara keseluruhan akan tetap sama.
Namun saat dikonfirmasi Reuters, juru bicara CME Group menolak berkomentar tentang berapa banyak orang yang akan dipindahkan atau apakah CME akan mempekerjakan orang tambahan untuk mempertahankan jumlah karyawan.
CME Group yang merupakan operator bursa derivatif dan clearinghouse berusia 125 tahun, bergabung dengan bank-bank besar AS yang melakukan PHK terhadap karyawan, menyusul dua bank lokal AS yang bangkrut.
Sebelumnya pada April 2023, Chief Executive Officer CME Group, Terry Duffy, mengatakan pergeseran persepsi tentang jalur suku bunga jangka pendek Fed serta kekhawatiran perbankan yang signifikan seiring bangkrutnya 2 bank lokal, menjadi pertimbangan perseroan untuk melakukan efisiensi.
Setelah kinerja kuartal I 2023 yang positif diumumkan pada bulan April, CME Group yang berbasis di Chicago itu, akan mengumumkan kinerja kuartal II 2023 pada 26 Juli 2023.