Cerita Pelaku Industri Kreatif, Berawal dari Ide Liar hingga Komitmen

Maria Christina Malau
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat berbincang dengan pelaku industri kreatif di Denpasar, Bali, Sabtu (2/12/2018). (Foto: Ist)

DENPASAR, iNews.id - Industri kreatif di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang saat ini. Masing-masing pelaku memiliki cerita berbeda-beda dalam membangun usahanya. Namun, mereka umumnya berangkat dari imajinasi, ide-ide liar, dan bertahan dengan komitmen untuk menjalankan usahanya meskipun perjalanan tidak selalu mulus.

Hal ini diungkapkan sejumlah pelaku industri kreatif yang berpartisipasi dalam acara Creative Industries Movement yang digelar di Bali Creative Industry Center (BCIC) di Denpasar Bali, Sabtu (1/12/2018).

Salah satunya, Inda Trimafo Yudha yang berbagi kiat-kiat dan tips dalam membangun pabrik cokelat di Bali. Tips tersebut dibagikan kepada sekitar 600 peserta dari mahasiswa dan pelaku industri kreatif.

Menurut dia, untuk membangun industri kreatif yang terpenting, jangan membatasi kreativitas. Dalam hal ini, yang paling utama memiliki imajinasi dan mendorongnya untuk menjadi kenyataan. "Nothing is impossible," ujar Inda.

Inda menekankan pentingnya memulai usaha dengan sepenuh hati. Namun, untuk membangun sebuah industri kreatif, harus didukung dengan business sense.

"Contohnya bagaimana menuangkan itu dalam sebuah proposal bisnis, strategi bisnis, bagaimana menjual itu dan strategi marketing-nya," tuturnya.

Semua itu diungkapkan Inda berdasarkan pengalamannya selama 20 tahun membangun industri kreatif. Meski sekarang dia sangat dikenal dengan pabrik cokelatnya yang dibangun pada 2010 lalu, Inda mengaku telah memulai jauh sebelumnya. Dia membangun industri kreatif yang dikombinasikan dengan industri pariwisata.

"Saya mengawali di dunia pariwisata sudah hampir 20 tahun, karena memang basic sekolah saya hotel management. Di industri pariwisata itulah kita belajar menjadi orang yang kreatif," katanya.

Menurut Inda, kreativitas itu harus didorong agar muncul. Selain itu, orang-orang kreatif membutuhkan ruang atau media untuk menyalurkan kreativitasnya sebab jika tidak akan padam.

"Jadi kalau kita punya ide-ide kreatif, kita harus punya media untuk menuangkan itu. Paling tidak, we start exercising doing hobby kita dulu deh," ucapnya.

Sementara dukungan pemerintah selama ini dinilai sudah baik. Namun, pelaku industri kreatif juga harus menunjukkan kemampuannya agar bisa dikenal pemerintah dan mendapat akses bantuan.

"Memang kita juga harus jemput bola sebagai pengusaha untuk bisa mengeksistensikan diri supaya pemerintah juga tahu kita ada dan kita mohon untuk dibantu," ujarnya.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
6 hari lalu

Trump Bertemu Xi Jinping soal Tarif, Airlangga Ungkap Dampak Strategisnya

Nasional
7 hari lalu

Prabowo Minta Purbaya-Rosan Cari Solusi Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh 

Nasional
7 hari lalu

Menko Airlangga Proyeksi Ekonomi Digital RI Tembus Rp6.657 Triliun di 2030

Nasional
7 hari lalu

Airlangga Pastikan Program Unggulan Lintas Sektor Dilanjutkan di 2026, Apa Saja?

Nasional
8 hari lalu

Prabowo Pimpin Ratas di Istana, Bahas Perkembangan Ekonomi hingga Evaluasi Program Pemerintah 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal