Kunjungan Habeck ini merupakan yang perdana oleh pejabat senior Eropa sejak Brussels mengusulkan bea masuk yang besar terhadap impor kendaraan listrik buatan China. Benua biru menganggap subsidi yang diberikan pemerintah China berlebihan.
Pembicaraan antara Uni Eropa dan China terbuka sebelum tarif tersebut berlaku sepenuhnya pada bulan November dan dia meyakini pada pasar terbuka tetapi perlu persaingan yang setara.
Hal lain yang menjadi ketegangan antara Beijing dan Berlin adalah dukungan China terhadap Rusia dalam perang di Ukraina. Habeck mencatat perdagangan China dengan Rusia meningkat lebih dari 40 persen tahun lalu.
Habeck mengatakan dia telah memberi tahu para pejabat China bahwa hal ini berdampak buruk pada hubungan ekonomi mereka.
“Penghindaran sanksi yang dikenakan terhadap Rusia tidak dapat diterima,” ucapnya.
Adapun, Uni Eropa menerapkan bea masuk sebesar 38,1 persen terhadap kendaraan listrik China yang akan berlaku pada 4 Juli mendatang. Habeck mengatakan, Komisi Eropa telah memeriksa secara rinci apakah perusahaan-perusahaan China mendapat keuntungan yang tidak adil dari subsidi.