Pasar saham Asia berjuang untuk mendapatkan keuntungan setelah data yang lemah. Hang Seng (HSI) Hong Kong, Shanghai Composite (SHCOMP) China, dan Kospi Korea (KOSPI) semuanya berbalik arah terkoreksi pada awal perdagangan dengan turun antara 0,3 persen dan 0,5 persen.
Adapun ekonomi China memulai awal yang baik pada tahun ini, dengan mencatat pertumbuhan 4,8 persen pada kuartal I 2022. Tetapi upaya Beijing untuk mengekang wabah Covid terparah dalam dua tahun ini telah memberikan pukulan telak bagi aktivitas sejak Maret.
Sejauh ini, setidaknya 31 kota di negara itu tetap melakukan lockdown penuh atau sebagian. Shanghai, yang merupakan pusat keuangan dan manufaktur negara itu telah melakukan lockdown selama lebih dari enam minggu. Selama periode ini, banyak perusahaan terpaksa menangguhkan operasi, termasuk pembuat mobil Tesla (TSLA), Volkswagen, dan perakit iPhone Pegatron.
"Kami pikir pertumbuhan PDB kuartal IIkemungkinan akan berubah negatif," kata Presiden dan Kepala ekonom Pinpoint Asset Management Zhiwei Zhang, dikutip dari CNN Business, Senin (16/5/2022).
"Pemerintah menghadapi tekanan yang meningkat untuk meluncurkan stimulus baru untuk menstabilkan ekonomi," imbuh Zhang.