JAKARTA, iNews.id - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara menghemat anggaran Rp8,2 triliun dari kebijakan menghapus tantiem untuk komisaris badan usaha milik negara (BUMN). Hal tersebut dipastikan setelah Danantara mengikuti aturan main perusahaan-perusahaan di tingkat internasional.
"Itu yang harus kita ubah secara tantiem dan segala dan sudah disebut sekarang secara publik kurang lebih di Danantara kita save kurang lebih Rp8,2 triliun yang sekarang uangnya bisa digunakan nantinya untuk investasi," ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Optimism on 8% Economic Growth di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Pandu menerangkan alasan pihaknya menghapus tantiem BUMN. Pasalnya, fasilitas keuangan yang selama ini didapat komisaris BUMN jauh lebih tinggi dibanding perusahaan global.
"Jadi, kalau misalnya tadi perubahan dari sisi komisaris yang kita lakukan, karena kita komisaris-komisaris kita dibandingkan secara dunia, sorry to say, memang terlalu mahal," tuturnya.
Sementara itu, tantiem untuk direksi BUMN saat ini masih dipertahnakan. Hal tersebut karena tugas direksi memiliki pekerjaan yang lebih besar dari komisaris.
"Kalau direksi berbeda karena direksi harus bekerja. Jadi, ini penting, kita pingin semua perusahaan-perusahaan yang ada di Danantara melihat ke atas, bersaing ke atas," kata dia.