Akibatnya, Bahrain telah mengembangkan salah satu ekonomi paling terdiversifikasi di kawasan Teluk Persia. Kegiatan ekonomi Bahrain, seperti negara-negara Arab lainnya di Teluk Persia, sebagian besar berpusat pada produksi minyak mentah dan gas alam serta penyulingan produk minyak bumi, membuat negara tersebut sensitif terhadap fluktuasi pasar minyak dunia.
Namun, Bahrain telah membangun tradisi pelayaran dan perdagangannya yang panjang, dan telah lebih berhasil daripada beberapa negara lain dalam mengembangkan manufaktur, layanan komersial dan keuangan. Sektor non-minyak meliputi petrokimia, perbaikan kapal, pemurnian aluminium, dan manufaktur ringan.
6. Arab Saudi
Negara tujuan jemaah haji di seluruh dunia ini memilili PDB per kapita 27.941 dolar AS pada 2022. Didorong oleh pendapatan yang sangat besar dari ekspor minyak, ekonomi berkembang pesat selama tahun 1970-an dan 80-an.
Tidak seperti kebanyakan negara berkembang, Arab Saudi memiliki modal yang melimpah, dan proyek pembangunan besar bermunculan yang mengubah negara yang tadinya terbelakang menjadi negara modern.
Selama waktu itu, pengangguran sama sekali tidak ada, sejumlah besar pekerja asing didatangkan untuk melakukan tugas yang paling kasar dan paling teknis dan pendapatan per kapita dan produk domestik bruto (PDB) per kapita termasuk yang tertinggi di negara-negara non-Barat.