BEIJING, iNews.id - Pendiri Evergrande, Hui Ka Yan bergabung dengan deretan taipan China yang harus berkutat dengan hukum. Pasalnya, perusahaan properti miliknya tersebut tengah diselidiki terkait kejahatan ilegal di tengah perjuangan untuk tetap bertahan akibat utang yang menggunung.
Mengutip Reuters, Hui Ka Yan mendirikan Evergrande pada tahun 1996 di provinsi Guangdong, China Selatan, Dia merupakan konglomerat terbaru yang menjadi sorotan sejak Presiden China Xi Jinping mengambil alih kekuasaan pada tahun 2012.
Menurut laporan terakhir, Hui Ka Yan berada di bawah pengawasan polisi. Dia telah dibawa pergi oleh kepolisian sejak awal bulan dan diawasi secara ketat di sebuah lokasi yang telah ditentukan, menurut sumber yang mengetahui masalah ini.
Berikut deretan taipan China yang telah diselidiki atau ditangkap di bawah kepemimpinan Xi Jinping.
1. Zhao Weiguo, Mantan Ketua Unigroup Tsinghua
Pada bulan Maret, Zhao Weiguo didakwa melakukan kejahatan termasuk korupsi dan mencari keuntungan secara ilegal untuk teman dan keluarganya. Berasal dari cabang Universitas Tsinghua yang bergengsi di China, Tsinghua Unigroup yang didukung negara muncul pada dekade sebelumnya sebagai calon pelopor dalam negeri di industri chip.
Namun, perusahaan tersebut terlilit utang di bawah kepemimpinan Zhao. Perusahaan ini menghabiskan miliaran dolar untuk akuisisi terkait bisnis chip, namun juga bisnis yang tidak terkait dan tidak menguntungkan mulai dari real estate hingga perjudian online yang akhirnya menyebabkan gagal bayar obligasi pada akhir tahun 2020 dan menghadapi kebangkrutan.
2. Bao Fan, Pendiri China Renaissance
Pendiri China Renaissance Holdings Bao Fan ditahan pada bulan Februari. Tidak jelas kasus apa yang terkait dengan penyelidikan bank investasi tersebut.
Bao, yang sebelumnya bekerja di Credit Suisse Group dan Morgan Stanley, dipuji sebagai salah satu bankir China yang memiliki koneksi terbaik. Dia diketahui terlibat dalam merger teknologi besar termasuk kerja sama perusahaan ride-hailing Didi dan Kuaidi. Keberadaannya kini tidak diketahui.
3. Xiao Jianhua, Pendiri Tomorrow Holdings
Xiao tidak lagi terlihat di depan umum sejak tahun 2017. Pada tahun 2022, dia divonis hukuman 13 tahun penjara dan perusahaannya didenda 55,03 miliar yuan oleh pengadilan Shanghai.
Miliarder keturunan China-Kanada yang disebut memiliki hubungan dengan elit Partai Komunis China ini dibawa pergi dengan kursi roda dari sebuah hotel mewah di Hong Kong pada dini hari dengan kepala tertutup, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Pada saat menjatuhkan hukuman, Pengadilan Shanghai menyebut, Xiao dan Tomorrow memberikan saham, real estate, uang tunai, dan aset lainnya kepada pejabat pemerintah dengan total lebih dari 680 juta yuan selama dua dekade dari tahun 2001 hingga 2021. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengawasan keuangan dan mencari keuntungan tidak sah.