BEIJING, iNews.id - Polisi di China selatan menangkap sejumlah staf di bagian pengelolaan kekayaan China Evergrande Group. Hal ini mengindikasikan adanya penyelidikan baru yang dapat menambah kesengsaraan raksasa properti tersebut.
Mengutip Reuters, selama protes yang dilakukan oleh investor yang tidak puas di kantor pusat Evergrande di Shenzhen pada tahun 2021, Du Liang diidentifikasi oleh staf manajer umum dan perwakilan hukum divisi manajemen kekayaan Evergrande.
“Baru-baru ini, badan keamanan publik mengambil tindakan pidana wajib terhadap Du dan tersangka penjahat lainnya di Evergrande Financial Wealth Management Co,” tulis keterangan polisi Kota Shenzhen dalam sebuah pernyataan dikutip, Senin (18/9/2023).
Polisi menambahkan, penyelidikan terhadap unit pengelolaan keuangan sedang berlangsung dan mendesak investor untuk melaporkan kejahatan keuangan lebih lanjut.
China Evergrande, pengembang properti dengan utang terbesar di dunia, berada di tengah krisis di sektor properti China. Perusahaan telah mengalami serangkaian gagal bayar utang sejak akhir tahun 2021 yang telah menyeret pertumbuhan perusahaan.
Evergrande saat ini sedang menjalani restrukturisasi utang berlarut-larut yang menyebabkan mereka melepas sejumlah aset. Perusahaan pada hari Jumat menyampaikan bahwa pihaknya telah menunda pengambilan keputusan mengenai restrukturisasi utang luar negeri mulai September hingga bulan depan.
Sementara, lembaga pemeringkat Moody's pada hari Kamis memangkas prospek sektor properti China menjadi negatif dari stabil, dengan alasan tantangan ekonomi yang dikatakan akan mengurangi penjualan meski ada dukungan pemerintah.