Oman berencana untuk menggunakan rezeki nomplok dari lonjakan harga minyak untuk memangkas utang publik dan meningkatkan pengeluaran untuk proyek-proyek tertentu.
Negara ini juga berencana untuk membeli kembali beberapa obligasi negara, membayar kembali pinjaman berbiaya tinggi dan menerbitkan sukuk lokal untuk diperdagangkan di bursa saham untuk memotong utangnya.
Adapun lonjakan penjualan minyak ini terjadi di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang telah mendorong minyak mentah di atas tingkat impas untuk hampir semua produsen Timur Tengah. Hal ini meningkatkan prospek surplus anggaran yang signifikan bahkan untuk ekonomi terlemah sekalipun jika harga tetap tinggi.