Febrio menjelaskan, pemberian insentif PPnBM mobil ini diberikan untuk mendorong konsumsi masyarakat. Terlebih pada saat yang sama pemerintah juga memberi insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah untuk pembelian properti.
"Ini adalah logikanya untuk mendorong konsumsi karena kita tahu 2020 bahkan 2021 tabungan masyarakat kelas menengah di perbankan tumbuhnya masih double digit. Jadi masih sangat banyak likuiditas yang ada di kantong masyarakat kelas menengah," ungkap Febrio.
Menurutnya, pemberian insentif ini sebenarnya sudah mampu mendorong kenaikan penjualan kendaraan, terutama pada Juni 2021. Sementara dengan masih adanya sisa insentif hingga akhir tahun ini, Febrio yakin dampaknya bagi ekonomi masih akan terasa.
"Ini kita lihat insentifnya masih kuat, nanti kita lihat bagaimana ini berhasil mendorong konsumsi, dan kita akan pantau terus. Tapi untuk insentif ini tampaknya kita relatif cukup nyaman, ini insentif yang relatif cukup efektif mendorong aktivitas ekonomi kita," tutur Febrio.