NEW YORK, iNews.id - Dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah imbas laporan kontraksi yang dialami industri jasa pada Desember 2022. Kontraksi tersebut menjadi yang pertama kalinya dalam 2,5 tahun terakhir.
Mengutip Reuters, dolar AS turun 1,17 persen terhadap enam mata uang utama lainnya terutama euro dan yen, pada penutupan perdagangan Jumat (6/1/2023) waktu setempat atau Sabtu (7/1/2023) dini hari WIB.
Euro naik 1,19 persen menjadi 1,0645 dolar AS dan berada di jalur untuk persentase kenaikan harian terbesar sejak 11 November 2022. Dolar AS turun 1,03 persen terhadap yen Jepang menjadi 132,07.
Greenback memperpanjang kerugian setelah Institute for Supply Management (ISM) melaporkan Purchasing Managers Index (PMI) non-manufaktur turun menjadi 49,6 pada Desember 2022 dari 56,5 pada November 2022.
Ini adalah pertama kalinya sejak Mei 2020 PMI industri jasa turun di bawah ambang batas 50, yang menunjukkan kontraksi di sektor yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS.