Beberapa maskapai terkemuka di Asia turut mengalami hal serupa, seperti Philippine Airlines Inc yang saat ini sedang berusaha melunasi utang senilai 2 miliar dolar AS. Latam Airlines yang berbasis di Chili, Aeromexico dan Avianca Holdings Kolombia juga sedang mencari perlindungan melalui pengadilan pada Tahun 2020.
Manajemen Garuda telah mengambil langkah strategis untuk mencoba mengulur waktu pembayaran utang. Belakangan ini, perseroan menawarkan opsi masa perpanjangan jatuh tempo sukuk Dolar atau surat utang syariah senilai 500 juta dolar AS hingga 10 tahun.
"Untuk penawaran masih dalam tahapan diskusi, termasuk opsi mengenai restrukturisasi pembayaran sukuk yang tentunya akan diselaraskan dengan mekanisme PKPU,” kata Dirut Garuda Irfan Setiaputra saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (9/1/2022).
Sama halnya dengan penawaran terhadap lessor, terhadap utang sukuk, Garuda juga turut menyampaikan opsi 19% recovery rate yang disertai dengan penawaran perpanjangan waktu pembayaran (tenor jatuh tempo).
Pihak Garuda terus membuka ruang diskusi bersama pemegang sukuk guna memperoleh kesepakatan terbaik antar-kedua belah pihak yang lebih lanjut akan menjadi kesepatan perdamaian dalam proses PKPU.