Kepala Ekonom di BCS Financial Group Moskow Natalia Lavrova mengatakan, beberapa faktor yang memperkuat kontraksi ekonomi Rusia meliputi embargo minyak, dihentikannya impor gas dari negara Uni Eropa, dan kaburnya sejumlah perusahaan asing dari Rusia.
"Semua itu akan berkembang secara bertahap, dengan dampak negatif yang terbawa hingga 2023," ujarnya.
Dengan mengecualikan faktor tersebut dan hanya berdasarkan sanksi saat ini, Lavrova memperkirakan kontraksi ekonomi Rusia tahun ini bisa mencapai 10,8 persen. Sementara pada tahun depan sebesar 5 persen.
Sementara menurut sumber lain seperti Bank Rusia, ekonomi negara tersebut diproyeksi menurun 8 persen hingga 10 persen pada tahun ini. International Monetary Fund (IMF) memproyeksi penurunan 8,5 persen, sedangkan survei Bloomberg memprediksi penurunan 10,3 persen.