JAKARTA iNews.id - Pemerintah akan mengevalusi pelaksanaan program Kartu Prakerja khususnya terkait penerima manfaat. Evaluasi dinilai penting karena seharusnya diutamakan pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan akibat pandemi Covid-19.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Penaganan Covid-19 dan Pemuluhan Ekonomi Nasional, Erick Thohir menyatakan, program Kartu Prakerja diutamakan bagi seseorang yang tidak memiliki pekerjaan. Bahkan, data terakhir ada 3,2 juta pekerja yang saat ini berstatus menganggur.
“Kebijakan prakerja karena diutamakan enggak untuk yang kerja data terakhir 3,2 juta (menganggur). Nah, ini kita mau perbaiki datanya agar semuanya baik,” ujar Erick, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Adapun bagi peserta program Kartu Prakerja mendapatkan insentif berupa uang tunai Rp600.000 selama 4 bulan. Nilai yang mereka dapatkan sama seperti penerima subsidi gaji dengan total Rp2,4 juta.
Sebelumnya, Komite Cipta Kerja telah membuka pendaftaran gelombang IV Program Kartu Prakerja pada Sabtu (8/8/2020) dengan jumlah kuota peserta sebanyak 800.000 orang.