Oleh karena itu, PHE didorong untuk bisa menggunakan dana investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk meningkatkan produksi minyak melalui akuisisi atau pengeboran sumur baru. Adapun, dalam penawaran umum perdana, anak usaha Pertamina ini menargetkan dana sebesar 1,36 miliar dolar AS atau sekitar Rp20 triliun.
"Rencana ini tidak lain kan untuk meningkatkan produksi minyak kita, kalau bisa 5 persen naik setiap ini (tahun), gas juga kita harus tingkatkan produktivitasnya," ucapnya.
Untuk aksi korporasi Palm Co dan Sugar Co, juga diharapkan mendorong perkembangan industri gula dan kelapa sawit. Erick menilai kedua aspek tersebut tidak saja berhubungan dengan pangan, namun juga energi baru terbarukan (EBT) di Tanah Air.
"Sama juga, kita lihat PTPN yang namanya gula itu bagian dari energi juga sekarang, tidak hanya untuk pangan, tapi juga energi, dan ini menjadi tren kalau kita lihat banyak perusahaan minyak yang mengakuisisi perkebunan sekarang di dunia, nah ini yang saya rasa dunia mengharapkan adanya green energy, dan kebetulan kita punya banyak potensi," katanya.