Kedua, jumlah permintaan yang meningkat akibat pemulihan ekonomi di Indonesia dan negara-negara lain. Sementara dari sisi produksi tidak dapat mengikuti kecepatan dari permintaan tersebut.
Sahat mengungkapkan, produksi minyak sawit relatif stagnan karena berbagai faktor seperti cuaca, keterbatasan pupuk dan kelangkaan tenaga kerja.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di tahun 2021 mencapai 46,88 juta ton atau 0,31 persen lebih rendah dari pencapaian tahun 2020 sebesar 47,03 juta ton.
Adapun konsumsi minyak sawit dalam negeri 2021 mencapai 18,42 juta ton atau 6 persen lebih tinggi dari konsumsi tahun 2020 sebesar 17,35 juta ton. Konsumsi untuk pangan naik 6 persen, oleokimia naik 25 persen, dan biodiesel naik 2 persen dari tahun 2020.
Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono, mengatakan produksi minyak sawit 2021 menunjukkan adanya anomali. Semester kedua yang biasanya lebih tinggi dari semester pertama di Tahun 2021 justru lebih rendah.