Tak hanya itu, dia turut menyanggupi permintaan mahasiswa untuk menyanyikan lagu. Dua tembang milik Queen menjadi pilihan, berturut-turut mengalun lagu “We Are the Champion” dan “Love of My Life” yang dibawakan sambil bermain piano. Para dosen dan mahasiswa tampak larut dalam alunan musik, tepuk tangan bergemuruh saat Tony menyelesaikan lagu kedua.
Salah satu peserta dari Fakultas FISIP UNSRAT Gabriela Liao mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan. “Banyak hal yang bisa saya dapat hari ini. Bagaimana saya mengenal dunia pertambangan dan perkembangan ekonomi Indonesia ke depannya,” kata Gabriela.
Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan
Dalam Connecting U Leader’s Talk ini, selain berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai kepemimpinan, Tony juga menjelaskan tentang praktik pertambangan berkelanjutan yang dijalankan perusahaan.
“Saya selalu meyakini tidak ada perusahaan yang bisa bertahan di tengah masyarakat dan lingkungan yang gagal. Perusahaan harus tumbuh bersama masyarakat dan menjaga lingkungan sekitarnya,” ujar Tony.
Tony menjelaskan kontribusi PTFI kepada negara dalam bentuk pajak, royalti, dividen, dan lainnya dari 1992-2023 sebesar sekitar 29,3 miliar Dolar AS dengan Investasi Sosial yang mencapai 122 juta Dolar AS pada 2023. Investasi sosial untuk pengembangan masyarakat meliputi program pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, budaya, dan olahraga.
“Praktik pertambangan berkelanjutan yang PTFI jalankan beriringan dengan pelaksanaan program pengembangan masyarakat sekitar area operasi perusahaan, yang berasal dari Suku Amungme, Suku Kamoro, dan lima suku kerabat, hingga masyarakat Papua lainnya,” tutur Tony.
PTFI juga berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari setiap kegiatan operasional, di antaranya program reklamasi, pemanfaatan tailings atau pasir sisa tambang, hingga program penurunan emisi karbon yang ditargetkan mencapai lebih dari 30 persen pada 2030.