Menurutnya, penjualan kendaraan listrik mencapai 6.000 unit hanya untuk jenis EV (electrical vehicle), bukan hybrid atau plugin hybrid. Dia optimistis hal positif tersebut bisa menjadi katalisator dalam penggunaan kendaraan listrik untuk masyarakat ke depannya.
"Sampai bulan Oktober memang sudah mencapai angka 6.000 unit, itu untuk mobil listrik, pure listrik, belum kita hitung yang namanya hybrid dan lainnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Yohanes mengungkapkan, pertumbuhan penjualan industri otomotif, khususnya mobil listrik juga dibantu berbagai macam kebijakan pemerintah.
"Kalau pemerintah mau menggalakan industri mobil listrik ini mau lebih cepat laku, misal kita dikasih insentif ya matur nuwun (terima kasih) sangat," tuturnya.