"Jujur cukup bikin gugup juga saat Goto menyebarkan prospektus pertama kali, karena di situ mereka tulis bahwa mereka sangat open dengan kondisi keuangan atau kinerja perusahaan yang masih merugi sejak awal berdiri," terang Liza.
Kendati demikian, Liza memandang optimis kapitalisasi pasar saham GoTo yang jumbo dapat menjadi roda penggerak bagi indeks sektor teknologi, sekaligus mesin bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sebelumnya, Technical Analyst BNI Sekuritas Andri Zakaria mencermati periode IPO GoTo pada pekan kedua April terjadi ketika market sedang berada di fase tertingginya.
Diketahui, IHSG melejit cukup signifikan pada penutupan akhir pekan lalu sebesar 1,17 persen di 7.210,83. Hal ini ditakutkan akan menjadi periode profit taking para investor.
"Kalau kita lihat IPO GoTo itu dari size market dan timing, ini timingnya April itu kayaknya kurang bagus, karena market mengalami exit, kenaikan indeks juga terbatas," kata Andri di Media Gathering Kamis (31/3).