Hacker Korea Utara Diduga Dalangi Pencurian Kripto Senilai Rp521 Miliar

Aditya Pratama
Hacker Korea Utara diduga berada di balik pencurian dari layanan mata uang kripto populer senilai 35 juta dolar AS atau setara Rp521,44 miliar. (Foto: Reuters)

Dalam insiden peretasan Atomic Wallet, teknik pencucian uang para peretas dan alat yang mereka gunakan cocok dengan hacker dari Korea Utara, menurut perusahaan pelacak kripto yang berbasis di London, Elliptic.

Pelacak kripto independen, ZachXBT mengatakan bahwa peretas Korea Utara kemungkinan besar bertanggung jawab. Jumlah yang dipastikan dicuri bisa naik di atas 35 juta dolar AS karena Atomic Wallet terus menyelidiki insiden tersebut. 

“Polanya mirip dengan apa yang kami lihat dengan pencucian dana Harmony pada bulan Januari,” tulis keterangan ZachXBT merujuk pada pencucian 100 juta dolar AS yang dicuri dari sebuah perusahaan yang berbasis di California.

Menggagalkan peretasan dan pencucian uang Korea Utara dengan cepat menjadi prioritas keamanan nasional bagi pemerintahan Presiden AS Joe Biden. Salah satu pejabat Gedung Putih menyebut, sekitar setengah dari program rudal Korea Utara didanai oleh serangan siber dan pencurian mata uang kripto. 

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
6 hari lalu

BI Singgung Pembentukan Mata Uang Digital untuk Awasi Risiko Kripto 

Bisnis
13 hari lalu

Harga Bitcoin Anjlok 12 Persen dalam Sepekan, Apa Pemicunya?

Nasional
15 hari lalu

Pria di Bandung Ditangkap usai Bobol Platform Kripto Asal Inggris, Kerugian Tembus Rp6,6 Miliar

Nasional
17 hari lalu

Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Terima Gratifikasi Rp137 Miliar dan Cuci Uang Rp307 Miliar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal