Selain kelangkaan gabah kering di penggilingan dan petani, faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga beras adalah penyesuaian biaya produksi.
“Memang sedang membentuk kesetimbangan baru, maksudnya setelah ada adjustment dari bahan bakar, kenaikan biaya biaya, variabel cost yang ada, memang harus ada adjustment (harga),” kata dia.
Menyambut panen raya yang dimulai pada akhir Februari, Badan Pangan Nasional optimistis harga dan stok beras kembali melimpah.
Arief menuturkan, pihaknya menugaskan Perum Bulog menyerap 70 persen dari hasil panen raya pada Semester I 2023 dan sisanya 30 persen pada Semester II 2023. Diharapkan, Indonesia memiliki cadangan beras sebanyak 2,4 juta ton.