Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) mempertahankan kebijakan produksi minyak tidak berubah bulan lalu, termasuk rencana untuk mulai meningkatkan produksi mulai Desember. Kelompok tersebut akan menggelar pertemuan pada 1 Desember menjelang pertemuan seluruh anggota.
Analis Tudor, Pickering Holt, Matt Portillo mengatakan, WTI dapat diperdagangkan jauh lebih rendah tahun depan.
"Jika tidak terjadi gejolak di Timur Tengah, perkiraan dasar kami untuk WTI pada tahun 2025 tetap 65 dolar AS per barel, dengan bias lebih rendah jika OPEC+ tidak menunjukkan kendala signifikan dalam mengembalikan volume ke pasar," ucap Portillo.
Meski sejumlah pihak menilai risiko meluasnya perang di Timur Tengah mereda, namun ketegangan tetap tinggi setelah serangan terbaru Israel ke Iran.
Hal ini setelah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei menyebut bahwa negaranya akan menggunakan semua alat yang tersedia untuk menanggapi serangan Israel pada akhir pekan lalu.