Sementara itu, China akan meningkatkan penyesuaian kontra-siklus dengan fokus pada perluasan permintaan domestik dan peningkatan konsumsi, menurut laporan media pemerintah Xinhua, mengutip hasil pertemuan pejabat tinggi Partai Komunis, Politbiro.
Perubahan pada pertumbuhan permintaan di China terjadi karena kemerosotan di pasar properti yang berdampak terhadap kepercayaan dan konsumsi masyarakat. Kebijakan pelonggaran mengacu pada tindakan bank sentral atau pemerintah untuk mendorong pertumbuhan, seperti meningkatkan pasokan uang, menurunkan suku bunga, dan menerapkan stimulus fiskal.
"Kami melihat lonjakan harga komoditas jika Tiongkok benar-benar menepati janji kebijakan moneter yang lebih longgar dan kemungkinan mereka akan melakukan apa pun untuk merangsang ekonomi," ucap Analis Price Futures Group, Phil Flynn.
Perlambatan permintaan China merupakan faktor di balik keputusan kelompok produsen minyak OPEC+ yang memutuskan menunda rencana peningkatan produksi hingga April 2025 mendatang.
Pedagang juga tetap fokus pada data inflasi AS yang diharapkan dapat memperkuat pemotongan suku bunga Desember oleh Federal Reserve minggu depan. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya pinjaman, yang dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan memacu permintaan minyak.