JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah naik lebih dari 1 dolar AS per barel pada Jumat waktu setempat sekaligus menandai kenaikan selama enam minggu berturut-turut. Hal ini setelah produsen utama minyak, Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan pasokan hingga September mendatang yang menambah kekhawatiran kekurangan pasokan.
Harga minyak mentah Brent berjangka naik 1,10 dolar AS atau 1,3 persen di 86,24 dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 1,27 dolar AS atau 1,6 persen di 82,82 dolar AS per barel. Kedua tolok ukur harga minyak ini mencapai level tertinggi sejak pertengahan April.
Arab Saudi pada hari Kamis mengumumkan perpanjangan pengurangan pengurangan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari hingga akhir September dan masih membuka peluang perpanjangan lanjutan. Rusia juga memilih untuk mengurangi ekspor minyak sebesar 300.000 barel per hari untuk bulan depan.
"Dengan perpanjangan pengurangan produksi, kami mengantisipasi defisit pasar lebih dari 1,5 juta barel per hari (bpd) pada September, menyusul perkiraan defisit sekitar 2 juta bpd pada Juli dan Agustus," tulis analis UBS dikutip dari Reuters, Sabtu (5/8/2023).
Dari sisi permintaan, konsumsi minyak global dapat tumbuh sebesar 2,4 juta barel per hari pada tahun ini. Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, pertemuan panel menteri dari kelompok OPEC+ pada hari Jumat tidak menghasilkan perubahan pada kebijakan output. Panel mencatat bahwa mereka dapat mengambil tindakan tambahan kapan saja.