JAKARTA, iNews.id - Harga tes PCR dan Antigen, serta tiket pesawat yang terjun bebas belum membuat maskapai penerbangan bergairah. Pasalnya, syarat perjalanan yang masih ketat, membuat masyarakat membatasi bepergian.
Pengamat penerbangan, Alvie Lie Ling Piao, mengatakan ketatnya syarat perjalan udara membuat daya beli masyarakat menurun. Biaya dan waktu tambahan yang harus dikeluarkan untuk memenuhi syarat perjalanan, membuat masyarakat cenderung menahan diri untuk bepergian.
“Kebutuhan bepergian naik pesawat itu selalu ada, tapi sekarang hanya orang-orang yang perlu saja. Kalau orang yang tidak memiliki kebutuhan mendesak tidak akan pergi,” kata Alvin, saat dihubungi MNC Portal Indoensia, Senin (6/9/2021).
Meskipun pemerintah telah menurunkan harga tes PCR menjadi Rp495.000 untuk Jawa-Bali, dan Rp550.000 di luar Jawa-Bali, hal itu tak terlalu berpengaruh karena masyarakat tetap harus mengeluarkan biaya tambahan. Apalagi syarat tes PCR tersebut, membuat masyarakat harus meluangkan waktu untuk mengikuti tes sebelum melakukan perjalanan.
“Untuk test PCR yang saat ini kian menurun harganya bisa dikatakan masih sedikit. PCR bukan sekedar soal harga. Itu juga berkaitan waktu proses yang minimal 6 jam & masa berlaku hanya 2 hari sejak sampel diambil itu kan juga membuat sedikit ribet,” papar Alvie.